Berani Berbuat, Berani Bertanggung Jawab :)
Eeiittsss tunggu. Sebelum lanjut baca postinganku buat yang umurnya 20 tahun ke bawah aku saranin bacanya didampingi orang tua karena postingan ini mengandung racun-racun yang menyebabkan hipertensi, serangan jantung, patah tulang atau gangguan pencernaan. Gak lucu dong anak umur 19 tahun kena hipertensi atau mencret-mencret karena baca postingan ini?? Wkwkw bercanda. Hmmmm mulai dari mana yaaa ?? Ok ngomongin masalah “Berani Berbuat Berani Bertanggungjawab” semoga aja gak buat kalian berfikir ngeres karena sekarang lagi musim kawin (ini kawin menurut ilmu hukum bukan ilmu biologi guys). Jadi apakah kamu seorang yang bertanggung jawab ? atau yang suka lari dari masalah karena takut ? atau mungkin kamu adalah orang yang selalu memberi banyak alasan sebagai penguat argumentasi karena takut dibilang tidak bertanggung jawab dan demi membela diri ? Contohnya gini, seseorang yang sudah diberikan kepercayaan lalu ia mengatakan siap untuk menjalankan kepercayaan itu namun pada akhirnya ia justru menghianati kepercayaan tersebut. Atau orang yang sudah melakukan sesuatu ke orang lain tapi sok bego bilang “loh kok aku ? aku lo gak ada bla bla bla” kan kamvret tuh trus tiba-tiba kabur dan tidak berani bertanggung jawab dengan alasan takut. Lalu pertanyaan dari contoh ini adalah : “Bagaimana teman kamu akan menilaimu?”. Semua perbuatan pasti selalu ada konsekuensinya yang harus dipertanggung jawabkan. Perbuatan juga ada yang baik dan juga ada yang tidak baik, begitu pula dengan tanggung jawabnya. Akan tetapi manusia yang hebat itulah yang berani bertanggung jawab atas segala perbuatannya dalam arti yang lain adalah manusia yang tidak pernah lari dari kenyataan walaupun sepahit apapun kenyataannya (bahasa mulai berat. ehehe). Jika kita melalaikan tanggung jawab, maka kualitas dari diri kita mungkin akan rendah. Untuk itu, tanggung jawab adalah suatu hal yang sangat penting dalam kehidupan, karena tanggung jawab menyangkut orang lain dan terlebih diri kita sendiri (gitu sih KATANYA). Dan terkadang beberapa orang tidak menyadari pentingnya mempertanggung jawabkan sesuatu itu terlebih kepada orang lain. Itulah yang kita hadapi sekarang. Banyak orang mengaku pemberani tetapi pada kenyataannya tidak berani bertanggung jawab, lalu melempar beban itu ke orang lain. Hebatnya lagi orang-orang ini biasanya lebih ‘beruntung’ dibandingkan orang lain, dengan pengalamannya mereka mampu menapak ke posisi yang lebih tinggi. Mereka bisa memanfaatkan orang lain untuk kepentingan sendiri. Sementara orang yang dibawahnya hanya mendapatkan sisa-sisa (baca: sisa-sisa). Dari mulai lingkungan keluarga, teman, atau pasangan kadang kita tidak berani mengaku salah, kata maaf lebih susah untuk terucap. Bertanggung jawab lebih susah dilakukan kepada orang-orang terdekat kita. Bener gak ? Di lingkungan pekerjaan dan masyarakat juga sama, semakin banyak orang yang berani berbuat, tapi lupa dan lari dari kewajiban untuk bertanggung jawab. Ada orang yang hobinya memanfaatkan orang lain, kemudian memetik hasil kerja keras orang lain, ada juga orang yang sibuk menyalahkan orang lain ketika masalah datang, demi keselamatan diri sendiri. Duh kalau udah nemu yang begitu bawaanya emosi dong. (PASTI !!) Mereka ada dimana-mana, dan salah satunya mungkin kita. ya KAMU. Yak sungguh luar biasa sekali saudara-saudara haha saking anehnya tidak memahami bahwa kita adalah seorang pengecut. Berani berbuat tapi tidak berani bertanggung jawab, sering terjadi di kehidupan kita. Jangan-jangan inilah kepribadian kita yang baru. Pribadi pengecut, pribadi penjilat. Demi kepentingan sendiri, mempersulit orang lain (maaf jadi ngegas maklum sumbu pendek jadi mudah terbakar hahahaa). Trus kita harus gimana dong ? tenang-tenang... aku punya beberapa tips & trik buat kalian yang sekiranya belum bisa bertanggung jawab. CEKIDOT..
1.
Berani minta maaf
Ayooo..
lebaran kemarin udah pada minta maaf belum ?? Meminta maaf adalah hal yang
wajib di lakukan ketika kita membuat kesalahan. Dari kecil juga kita udah
diajari gitu kan ? kalau salah harus berani minta maaf (minta apa anak-anak ?
minta Ma? Affff?). Meminta maaf juga salah satu bukti bahwa
kamu bertanggung jawab atas kesalahan yang telah kamu lakukan. Kalau
ingin menjadi pribadi yang berani bertanggung jawab paling enggak
ya berani meminta maaf lah. Karena kadang ada sebagian orang yang
enggan meminta maaf mungkin karena menurut mereka bahwa meminta maaf akan
menurunkan derajat mereka. Jika kamu juga berfikiran seperti itu maka mulai
dari sekarang buanglah jauh - jauh pemikiran seperti itu, karena hal itulah
yang akan nantinya menambah besar masalah. Masalah yang terjadi bukan untuk
disesali namun untuk di selesaikan. Cara pertama untuk menyelesaikan masalah
adalah dengan meminta maaf. Tanpa kamu sadari sebesar apapun masalah ketika
kamu sudah meminta maaf di awal maka yakin masalah itu akan menjadi sedikit
ringan dari sebelumnya. Dan dengan meminta maaf maka secara otomatis
rasa berani bertanggng jawab akan tumbuh dalam diri kamu. Tapi inget
juga kalau gak semua hal bisa selesai hanya dengan kata “Maaf” doang. Nanti mentang-mentang
udah dimaafin eh besoknya malah mengulang kesalahan yang sama. Kan sama aja cuy
hehe.
2.
Berani mengakui kesalahan
Sama
halnya dengan meminta maaf. Mengakui kesalahan yang telah terjadi adalah bentuk
dari pertanggung jawaban seseorang. Jangan sampai udah tau salah, gak
mau minta maaf, gak sadar lagi kalau salah ckckckc sungguh terlalu. Ingatlah
maimunah mengakui kesalahan bukan berarti kita benar-benar salah dan
kalah, tapi kita lebih menghargai hubungan tersebut dari pada mempertahankan
ego. Nah tapi kalau sekarang ada orang yang meminta maaf dan mengakui
kesalahannya pada kamu maka orang seperti itu wajib di beri maaf, karena dengan
alasan bahwa pasti orang tersebut berani bertanggung jawab atas
kesalahan yang telah ia lakukan. Sebagai orang yang ingin berani
bertanggung jawab, maka kamu harus berani mengakui kesalahan kamu.
Dan sebaliknya, kalau ada seseorang yang sudah mengakui kesalahannya dan berani
minta maaf kamu jangan besar kepala ya, dia tidak sepenuhnya salah dan kamu
belum sepenuhnya benar. Ada baiknya untuk dibicarakan akar permasalahannya dan
paling gak cari solusi terbaiknya lah teman-temanku. Dalam pekerjaan juga sama,
jangan takut pada atasan yang sedang memarahi kamu, katakan bahwa kamu
memang sudah salah dan ingin bertaggung jawab. Mungkin sekarang atasan
kamu sedang marah - marahan dengan kamu, tapi ketika emosinya mulai meredah
disitulah dia mulai menyadari betapa pentingnya orang seperti kamu.
3.
Jangan menyalahkan orang lain
Jika
ingin menjadi pribadi yang berani bertanggung jawab maka mulai dari
sekarang berhentilah untuk menyalahkan orang lain. Situ udah ngerasa benar hah
?! coba deh tanpa kamu sadari kebiasaan menyalahkan orang lain akan membuat
kamu semakin penakut untuk bertanggung jawab. Bener gak ? Dan bukan hanya
itu aja orang - orang di sekitar kamu pun dapat melihat itu semua, mereka akan
melihat dan menilai kamu sebagai orang yang tidak bertanggung
jawab dan hanya akan menyalahkan orang lain. Kebiasaan ini haruslah kamu
hilangkan sekarang juga, Karena akan berdampak pada kehidupan kamu, entah itu
tentang keluarga, percintaan, ekonomi maupun bisnis kamu. Seringkali yang
terjadi diluar sana adalah orang saling menyalahkan satu sama lain, dan lihat
apa yang terjadi, bukan masalah menjadi kelar malah sebaliknya. Masalah akan
semakin besar dan susah untuk diselesaikan. Gimana ? Sampai sana ngerti ?.
4.
Berani menerima resiko
Tidak
hanya cukup sampai pada tahap minta maaf, mengakui kesalahan dan tidak
menyalahkan orang lain saja, Tetapi ada tahap selanjutnya dimana kamu
harus berani menerima resiko. Yaa ketika kamu sudah melakukan 3
poin di atas maka haruslah kamu lakukan poin yang ke 4 ini jika tidak maka kamu
hanya akan terlihat seperti orang yang penakut. Ke 3 poin diatas bertujuan agar
kamu berani menerima resiko yang akan di berikan atas kesalahan yang kamu
lakukan. Siap menerima apapun itu, entah di pecat, di putusin, di potong gaji,
dan lain sebagainya yang kesemuanya itu harus siap kamu terima. Jadi gak asal
minta maaf, mengakui kesalahan dan tidak menyalahkan orang lain trus semua
masalah selesai atau kamu berharap semua tidak pernah terjadi. OOO tidak
semudah itu bebs. Berani bertindak kamu juga pasti udah tau resiko dari setiap
hal yang sudah atau akan kamu lakukan.
5.
Berani melaksanakan resiko
Poin
terakhir dan yang paling penting adalah berani melaksanakan resiko.
Yaa kamu pun harus siap melaksanakan resiko yang diberikan. Coba banyangkan
jika di awal kamu sudah meminta maaf, mengakui kesalahan, tidak menyalahkan
orang lain, dan berani menerima resiko kemudian kamu
tidak berani untuk melaksanakannya maka pasti kamu pun hanya akan di
cap sebagai orang yang penakut. Inget tuh penakut ok?
Berani melaksanakan resiko adalah bentuk penyelesaian akhir dari sebuah
masalah, ketika masalah sudah selesai teratasi maka pasti kamu pun akan
terlihat sebagai orang yang berani menghadapi masalah, berani
bertanggung jawab, dan tidak takut pada kehidupan. Hhhhmmm percaya hukum karma
kan ? jadi jangan takut untuk berani bertanggungjawab ya.
Mudah-mudahan kita
semua segera sadar mengingat lebaran sudah lewat (loh apa hubungannya ??) dan
yang pasti sih belajar berani bertanggung jawab atas segala perbuatan yang kita
lakukan. Mari intropeksi diri sekali lagi. Oh ya jangan lupa bantu kritik dan
masukannya di kolom komentar yaa. See you :)
Komentar
Posting Komentar